Home » 5 Rekomendasi Buku Self Improvement di iPusnas

5 Rekomendasi Buku Self Improvement di iPusnas

Berawal dari membaca sebuah cuitan di Twiiter dengan pertanyaan: adakah buku self imrovement di iPusnas? Saya pun jadi terpantik untuk menuliskan rekomendasi buku self improvement di iPusnas.

Bagi sebagian pembaca buku, iPusnas memang menjadi salah satu pilihan kalau lagi pengen baca buku incaran, tetapi nggak punya bujet untuk beli. Meskipun iPusnas sendiri punya kekurangan, sejauh ini bagi saya pribadi kehadiran iPusnas sangat membantu.

Entah sudah berapa banyak buku incaran yang bisa saya baca secara legal, tanpa harus mengeluarkan duit banyak. Di iPusnas juga banyak buku-buku lawas yang sudah susah didapat versi cetaknya. Intinya gitu, deh, iPusnas memang jadi solusi jitu dalam menyalurkan minat baca di saat kantong lagi nggak mendukung.

Dengan koleksinya yang ada puluhan ribu itu, tentu saja diisi oleh beragam genre. Salah satunya self improvement. Seperti apa itu buku self imrpvement? Melansir dari laman gramdia.com, buku self improvement adalah buku yang akan mengajarkan pembacanya untuk lebih mengenal dan menghargai diri. Mulai dari cara pengendalian emosi, melatih cara berpikir, hingga cara untuk menulis atau berbicara dengan lebih baik.

Nah, di bawah ini adalah rekomendasi buku self improvement di iPusnas yang bisa kamu pinjam!

5 Rekomendasi Buku Self Improvement di iPusnas

#1 The Life Changing Magic of Tidying Up (Seni Beres-Beres dan Metode Merapikan ala Jepang) – Marie Kondo

Baru-baru ini, nama Marie Kondo sempat ramai dibahas oleh warganet. Hal tersebut bermula ketika Marie Kondo mengaku menyerah merapikan rumahnya. Sontak, pengakuan itu membuat publik terkejut sekaligus terhibur. Sebab, selama ini Marie Kondo dikenal sebagai konsultan berbenah profesional asal Jepang.

Nah, dalam bukunya yang berjudul The Life Changing Magic of Tidying Up, Marie Kondo mengungkap bagaimana beres-beres dapat menjadi perubahan dalam hidup, sekaligus memperkenalkan metode merapikan ala Jepang.

Marie Kondo, konsultan berbenah asal Jepang, memperkenalkan KonMari yang merupakan metode merapikan yang sangat ampuh. Keampuhan metode beres-beres yang sekarang semakin banyak diterapkan oleh masyarakat Jepang ini bahkan sampai dikemas dalam program televisi bernama “Tidy Up with KonMari!” yang juga laris. Lebih lanjut, metode beres-beres KonMari juga sudah menular ke seluruh dunia. Saking ampuhnya metode itu, tidak ada satu orang pun klien Maria Kondo yang kembali ke kebiasaan berantakan. Lalu, mereka yang ingin menjadi kliennya juga harus masuk daftar tunggu selama tiga bulan.

Buku The Life Changing Magic of Tidying Up yang telah dinobatkan menjadi buku paling laris nomor 1 oleh New York Times, telah tersedia dalam versi terjemahan bahasa Indonesia dan bisa dibaca di iPusnas.

#2 Filosofi Teras – Henry Manampiring

Di Indonesia, buku Filosofi Teras termasuk salah satu buku bacaan sejuta umat alias banyak peminatnya.

rekomendasi buku self improvement

Stoisisme, atau Filosofi Teras, adalah filsafat Yunani-Romawi kuno yang bisa membantu kita mengatasi emosi negatif dan menghasilkan mental yang tangguh dalam menghadapi naik-turunnya kehidupan. Jauh dari kesan filsafat sebagai topik berat dan mengawang-awang, Filosofi Teras justru bersifat praktis dan relevan dengan kehidupan Generasi Milenial dan Gen-Z masa kini.

#3 Goodbye, Things – Fumio Sasaki

Di buku ini, Sasaki secara sederhana berbagi pengalaman hidup minimalisnya, menawarkan tips khusus untuk proses hidup minimalis, dan mengungkapkan fakta bahwa menjadi minimalis tidak hanya akan mengubah kamar atau rumah Anda, tapi juga benar-benar memperkaya hidup Anda. Manfaat hidup minimalis bisa dinikmati oleh siapa pun, dan definisi Sasaki tentang kebahagiaan sejati akan membuka mata Anda terhadap apa yang bisa dihadirkan oleh hidup minimalis.

#4 Masih Belajar – Iman Usman

Lewat berbagai prestasi dan karyanya, Iman membuktikan bahwa kesuksesan karir dan berdampak sosial bisa berjalan beriringan. Pada usianya yang baru 27 tahun, Iman sudah mendirikan perusahaan teknologi pendidikan yang kini mempekerjakan ribuan pegawai, menjalankan berbagai organisasi dan inisiatif sosial, menjadi pembicara dan pengajar di berbagai penjuru dunia, dan meraih gelar master di salah satu perguruan tinggi terbaik di dunia.

Prestasi dan pola pikirnya memang jauh melampaui usianya. Namun, itu semua tidak diraih dengan mudah dan hingga hari ini pun ia masih belajar. Lewat buku ini, Iman berbagi cerita perjalanan hidupnya—menemui berbagai hambatan dan penolakan—dan bagaimana proses belajar tanpa putusnya membawa ia pada posisinya saat ini.

#5 Man’s Search for Meaning – Viktor E. Frankl

Viktor Frankl pernah berada di empat kamp kematian Nazi yang berbeda, termasuk Auschwitz, antara tahun 1942 dan 1945. Dia bertahan hidup, sementara orangtuanya, saudara laki-laki, dan istrinya yang tengah hamil akhirnya tewas dalam kamp.

Di dalam keganasan dan kekejian kamp, Frankl yang juga seorang psikiater belajar menemukan makna hidup. Menurutnya, kita tidak dapat menghindari penderitaan, tetapi kita dapat memilih cara mengatasinya, menemukan makna di dalamnya, dan melangkah maju dengan tujuan baru.

Teori Frankl, yang dikenal sebagai logoterapi, menjelaskan bahwa dorongan utama kita dalam hidup bukanlah kesenangan, tetapi penemuan dan pencarian dari apa yang secara pribadi kita temukan bermakna.

Banyak orang terinspirasi dari kisahnya dan menjadikan buku ini sebagai satu dari sepuluh buku paling berpengaruh di Amerika dan telah dicetak ulang lebih dari 100 kali dalam edisi bahasa inggris.

Demikianlah 5 rekomendasi buku self improvement di iPusnas. Sebagian besar memang butuh kesabaran mengantre. Jadi, harap bersabar menunggu giliran, ya, Bestie.

Selanjutnya, kalian butuh rekomendasi buku genre apa, nih, di iPusnas?

Baca juga ulasan buku-buku pilihan admin di sini yuk!

Author: UtamyyNingsih

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *