Menyelesaikan buku “Kepada Siapa Genta Berdentangan” karya Ernest Hemingway setebal 499 halaman ini membuat saya cukup bangga. Asli deh wkwk. Soalnya terjemahannya lumayan susah dicerna, dan alurnya sangat lambat. Meskipun karena alur yang lambat itulah saya punya kesempatan untuk membayangkan betapa mengerikannya gambaran perang saat itu.
Kepada Siapa Genta Berdentangan, For Whom The Bell Tolls by Ernest Hemingway
Buku ini termasuk karya sastra klasik yang usianya sudah lebih dari usia kemerdekaan negara kita. Yes, dicetak pertama kali di tahun 1940 lalu 1968 dan 1996. Adapun yang saya baca ini adalah karya Hemingway yang sudah diterjemahkan dan cetakan pertamanya muncul di Oktober 2017.
Lalu saya baru membacanya di penghujung 2023. Telat banget, tapi tak mengapa, saya pun tak merasa bersalah karenanya.
Apalagi topik Israel Palestina saat ini menjadi topik yang panas dan membuat seluruh dunia membenci penjajah, harusnya begitu. Lalu saya mendapati buku ini dengan latar belakang perang saudara di Spanyol yang hanya menyisakan luka, trauma, dan hilangnya harapan untuk masa depan.
Saya juga tak menyalahkan penerjemahnya yang kurang apik ya, karena meskipun novel ini diceritakan dalam Bahasa Inggris namun nyari keseluruhan dialognya dilakukan dalam Bahasa Spanyol karena memang berlatar belakang perang di Spanyol. Otomatis tokoh-tokohnya 99% adalah orang Spanyol, kecuali tokoh utama Robert Jordan yang dikisahkan sebagai orang Amerika yang mengajar Bahasa Spanyol. Lengkap sudah penderitaan sang penerjemah.
Jika teman-teman malas membaca prolog dan bagaimana awal mula Robert Jordan yang notabene orang Amerika masuk ke dalam perang Spanyol, mari simak resume saya di sini.
Jadi novel ini berlatar musim semi tahun 1937, tepat setahun setelah pecah perang pada musim dingin 1936, saat pemerintahan Republik Kedua Spanyol (yakni pasca runtuhnya sistem pemerintahan Monarchi di sana pada 1931), lalu dihajar oleh kekuatan militer Jenderal Fransisco Franco yang kembali ke Spanyol setelah sebelumnya dijauhkan dari politik.
Jenderal Franco kembali ke Spanyol dengan dukungan persenjataan yang lebih baik dari pasukan Poros Fasis Jerman dan Italia. Adapun Republik sendiri didukung oleh Uni Sovyet (Russia) dan individu-individu simpatisan dari negara Eropa dan Amerika yang bergabung dalam Brigade Internasional.
Pada tahun 1937 itulah Hemingway pergi ke Spanyol dan bertemu dengan Martha Gellhorn yang menjadi istrinya dan menjadi inspirasi bagi Hemingway atas terbitnya novel ini.
Setidaknya teman-teman tahu tokoh Robert Jordan dari Amerika adalah manifestasi dari seorang Hemingway sendiri. Sedangkan tokoh Maria yang ditemui Jordan di Spanyol saat perang saudara tersebut terjadi layaknya seperti Martha Gellhorn yang disanjung.
Bedanya, Robert Jordan dalam Novel Kepada Siapa Genta Berdentangan ini merupakan seorang agen Amerika yang bertugas untuk mendukung perjuangan Republik melawan Fasisme di Spanyol. Jordan diberi tugas meledakkan beberapa jembatan yang menjadi infrastruktur penting bagi musuh Republik.
Lalu di tengah misinya tersebut, Jordan bertemu dengan gadis malang bernama Maria. Korban pelecehan sekaligus kekerasan dan ia juga menyaksikan keluarganya dibunuh di depannya, termasuk tetangganya.
Dua tokoh di dalam novel ini, Jordan dan Maria memang sungguh tampak seperti personifikasi dan idealisasi pandangan politik sekaligus cinta mereka. Jadi si Jordan ini merupakan gerilyawan yang ikut bertempur dalam kelompok Partisan Internasional di bawah perintah orang-orang Sovyet Rusia.
Lalu Jordan bertemu dengan Maria, seorang gadis Spanyol yang akhirnya membuatnya harus memeriksa kembali keteguhan keyakinannya pada la causa keterlibatannya dalam perang yang mengoyak negeri yang dicintainya itu.
Meskipun di dalam novel berlangsung hanya beberapa hari saja, namun setiap kalimat yang ditulis oleh Hemingway sangat detail dan berharga. Sehingga saya memahami bahwa semua ini menunjukkan tentang cinta yang murni, dibalut dengan banyak pengorbanan, termasuk nyawa, hingga tujuan hidup seorang yang berada di bawah situasi perang yang sangat mencekam.
Saya jadi membayangkan bagaimana situasi perang Palestina dan Israel saat ini. Sungguh, bahkan saya tak bisa menahan amarah sekaligus rasa sakit dalam diri yang tiba-tiba datang karena Maria disiksa dan diperlakukan sedemikian rupa di tengah perang Spanyol saat itu. Bagaimana dengan Palestina?
Oleh karena itu sering saya katakan bahwa saya tak sanggup melihat bagaimana korban peperangan di Palestina harus mempertahankan perjuangan mereka. Namun bagaimanapun, sebagai sesama Muslim, saya harus tahu bagaimana kondisinya dan apa yang bisa kita pikirkan untuk menghasilkan solusi bersama tanpa menyakiti atau melukai siapapun.
Untuk teman-teman yang penasaran bagaimana suasana mencekam perang saudara di Spanyol kala itu, wajib banget lah baca novel ini.
Semoga review ini bisa membantumu yaa mau meneruskan bacanya atau tidak. Semoga bermanfaat!
Baca juga review buku lainnya di sini ya!
Judul buku : Kepada Siapa Genta Berdentangan
Karya : Ernest Hemingway
Tebal halaman : 599 halaman
Penerbit Diva Press, Cetakan Pertama Oktober 2017