Dalam banyak hal, yang namanya mengikuti tantangan adalah satu hal yang digemari oleh tidak sedikit orang, termasuk di dalamnya orang-orang yang suka baca buku atau sebut saja pembaca buku. Di media sosial, tidak sedikit pembaca buku yang suka membagikan perihal antusiasnya dalam mengikuti tantangan dalam dunia membaca buku. Mulai dari tantangan yang dibuat dan dijalankan oleh diri sendiri, sampai pada tantangan yang dibuat oleh pembaca buku lain ataupun komunitas-komunitas pembaca buku yang rasanya menarik untuk diikuti.
Dari entah berapa banyak tantangan dalam dunia membaca buku, ada satu tantangan yang saya gagas bersama teman saya dengan akun instagram @Lyteravy. Nama tantangannya adalah #GocengChallenge.
GocengChallenge adalah tantangan yang kami buat untuk para pembaca buku dengan tujuan membaca buku sambil menabung.
Aturannya terbilang sederhana, setiap kali kita sudah membaca buku, kita ditantang untuk menabung maksimal lima ribu rupiah untuk satu buku yang sudah dibaca. Kalau mau lebih, ya boleh aja sih, tetapi kami tetap menyarankan untuk lima ribu saja, biar tidak menjadi beban.
Belum cukup sampai di situ, ada pun uang yang ditabung tidak boleh dibelanjakan sampai akhir tahun dan selama mengikuti tantangan ini usahkan untuk tidak membeli buku. Beli bukunya sebaiknya dilakukan pada akhir tahun, saat tantangan ini berakhir. Makanya, saya dan Kak Vy mengampanyekan tantangan ini dengan slogan membaca sambil menabung.
Kisah Dibalik GocengChallenge
Tantangan ini sebenarnya bermula dari kebiasaan saya dan Kak Vy. Sejak beberapa tahun silam (lupa tepatnya kapan), saya selalu membiasakan diri menabung untuk peringatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) yang jatuh pada tanggal 12 Desember setiap tahunnya.
Alasan saya sederhana, karena sebagai warga Makassar, beli buku saat moment Harbolnas selalu memberi angin segar bagi saya. sudahlah dapat diskon, seringnya juga sekalian dapat potongan ongkir atau malah gratis ongkir. Itulah mengapa tantangan #GocengChallenge dibuat sebagai program tahunan. Dari Kak Vy sendiri, dia juga punya kebiasaan yang sama, menabung setelah selesai membaca buku. Nah, dari dua kebiasaan kami itulah akhirnya kami sepakat untuk menggabungkan lalu menginisiasi GocengChallenge.
Oh, iya, meskipun tantangan ini kami buat/kami sebarkan informasinya di media sosial, tetapi tidak ada keharusan untuk memfollow akun kami. Mau di-follow boleh, nggak juga nggak apa-apa. Senyamannya saja. Yang kami haruskan hanya pencantuman hastag #GocengChallenge dan #GocengChallenge22 ―sebagai penanda tahun yang sedang berjalan―dan menandai akun kami selama itu tidak memberatkan/merepotkan para peserta.
Sebagai akun yang belum banyak followers dan belum bisa dibilang bookfluencer, mendapat respons positif berupa jumlah peserta yang makin tahun makin meningkat, kami tentu menyambutnya dengan rasa senang dan haru. Tidak menyangka bahwa kebiasaan kecil kami, bisa disambut sebegitunya, hehehe. Setiap kali mendapat notifikasi tag dari akun peserta, ada rasa kesenangan tersendiri bagi saya. Sayangnya, tidak semua tag/mention yang masuk yang bisa saya repost karena banyak faktor. Kadang kendala sinyal, seringkali karena memang sedang tidak punya paket data, hahaha.
Selama menjalankan tantangan ini, kami mendapati dua pengakuan dari para peserta. Pertama, banyak yang mengaku timbunan bukunya (TBR) berkurang saat dan setelah mengikuti tantangan ini, kedua ada juga yang mengaku gagal berkomitmen sampai akhir karena tidak tahan untuk tidak membeli buku, wqwqwq.
Ya, kami pun sadar betul bahwa bagi pembaca buku, menahan diri untuk tidak membeli buku itu adalah hal yang sangat sulit. Apalagi kalau posisinya memang punya finansial yang mendukung untuk sering-sering beli buku, beda dengan orang-orang seperti saya yang seringkali harus nunggu promo atau diskon dulu baru bisa beli buku. Di rak buku saya, buku yang saya beli saat masa PO, bisa dihitung dengan satu tangan (lima jari).
Pada akhirnya, tantangan ini kami buat memang untuk seru-seruan saja. Tidak ada aturan kaku di dalamnya. Meski hanya dengan langkah kecil, tetapi terus terang, kami senang bisa ikut memberi warna positif dalam dunia membaca buku di Indonesia.
Jika kalian punya ide, baik itu berupa tantangan ataupun hal lainnya yang dirasa bisa menjadi oase di tengah berbagai macam permasalahan dalam dunia baca buku (atau dunia literasi secara lebih luas), jangan ragu untuk diwujudkan. Karena langkah sekecil apa pun, pasti akan sangat bermanfaat.
Jikapun tidak secara luas, paling tidak kalian sudah bisa membuat para pembaca buku merasa nyaman ada dalam dunia yang mereka senangi.
Gimana? Mau ikut GocengChallenge bersama kami?
Author :
Seorang ibu yang suka membaca dan sedang belajar menulis. Blasteran Jawa-Toraja, yang bisa disapa lewat IG dan Twitter @utamyyningsih