Home ยป Tips Menulis dari Buku Creative Writing

Tips Menulis dari Buku Creative Writing

buku creative writing

Sebagai seseorang yang sedang belajar menulis, membaca buku yang berisi tips atau apapun yang berhubungan dengan materi kepenulisan adalah salah satu “jalan ninja” yang saya pilih.

Buku yang isinya mengangkat tema seputar kepenulisan tentu ada banyak sekali. Bisa dibilang, setiap genre sudah ada “buku panduan menulisnya”.

Berhubung karena saya adalah sobat misqueen yang masih punya keterbatasan dalam hal membeli buku, maka adalah hal penting bagi saya untuk memastikan bahwa buku yang saya beli adalah benar-benar buku yang saya butuhkan, bukan sekadar ingin dimiliki.

Untuk buku yang berhubungan dengan dunia kepenulisan, ada satu buku dari penulis Indonesia yang beberapa kali saya baca ulang. Lebih tepatnya, saya baca ketika saya merasa tersesat dan tak tahu arah jalan pulang ketika sedang menulis.

Buku itu berjudul Creative Writing. Sebuah karya dari A.S Laksana yang diterbitkan oleh Penerbit Banana. Buku ini sudah cukup lama sebenarnya jadi wishlist saya, tetapi baru tahun kemarin bisa kesampaian untuk memiliki. Itu pun karena dikasih teman, hehehe.

Tips Menulis dari Buku Creative Writing

Oke baik, sekarang mari kita bahas bukunya. Di dalam buku ini, Paman Sulak (sapaan A.S Laksana), mencantumkan sejumlah tips atau bisa dibilang hal-hal penting yang perlu diperhatikan dalam menulis.

Secara keseluruhan, tips yang ada dalam buku ini memang terasa pas untuk penulisan karya fiksi. Oleh karena itu, melalui tulisan ini, saya mencantumkan empat tips yang bisa dipakai secara umum; baik itu tulisan fiksi maupun nonfiksi.

Menariknya, tips-tips dalam buku ini juga disertai contoh dan kutipan yang memotivasi. Jadi, pembaca bisa lihat langsung bagaimana satu tips dipraktikkan, sekaligus merasa dibakar semangatnya untuk menulis.

Oke. Sekarang mari kita simak beberapa tipsnya.

#1 Menulis Buruk

Jangan salah paham dulu. Om Sulak bukan mau mengajak kalian untuk menghasilkan tulisan yang buruk. Namun, dari apa yang saya baca, Paman Sulak ingin menekankan bahwa tulisan yang buruk jauh lebih baik daripada tulisan yang sempurna, tetapi tidak pernah ada.

Artinya, mendambakan tulisan yang sempurna itu wajar, tetapi jika sekadar mendambakan, ya untuk apa? Mending nulis aja dulu. Buruk pun tidak apa-apa, toh nanti tulisan kalian bisa kalian edit lagi. Iya, kan?

#2 Jangan Menulis Sekaligus Mengedit

Teman-teman mungkin pernah merasa stuck saat menulis karena terbiasa menulis sambil mengedit. Satu kalimat selesai ditulis, langsung diedit lagi karena maunya langsung menghasilkan tulisan yang bagus pada saat itu juga.

Nah, dalam buku ini, Paman Sulak menyarankan untuk tidak melakukan itu. Nulis aja dulu, ngeditnya nanti. Kasih waktu yang berbeda. Apa pun yang ada dalam pikiran, tumpahkan saja dulu. Editnya nanti, setelah tulisan selesai.

buku creative writing

#3 Disiplin Itu Menyenangkan

Sebagaimana pekerjaan-pekerjaan lain yang membutuhkan latihan, menulis pun demikian. Nah, latihan itulah yang perlu dilakukan secara rutin, tetapi tetap menyenangkan. Bukan rutin/disiplin yang membuat kreativitas justru terasa terkekang.

Rutin latihan menulis diperlukan oleh penulis untuk menumbuhkan kreativitas dan mempersiapkan gagasan untuk tulisan yang akan mengalir kemudian.

#4 Bacalah!

Nah, ini. Ini sebenarnya tips yang paling banyak direkomendasikan oleh para penulis. Penulis itu harus banyak membaca agar bisa menambah referensi. Baik itu referensi gaya menulis maupun tema. Membaca juga bisa jadi observasi untuk mengenali tulisan atau karya seperti apa yang sedang banyak digandrungi.

***

Nah, itulah beberapa tips menulis dari buku Creative Writing karya A.S Laksana. Untuk tahu tipsnya secara utuh, silakan baca bukunya ya!

 

Author : Utamyy

Baca juga review buku lainnya di sini ya!