Home » Perjuangan Kelompok Adat Menjaga Hutan di Jambi, Review

Perjuangan Kelompok Adat Menjaga Hutan di Jambi, Review

perjuangan kelompok adat menjaga hutan

Perjuangan Kelompok Adat Menjaga Hutan di Jambi adalah salah satu bacaan digital yang saya baca beberapa waktu lalu karena kepentingan menulis. Setelah mengikuti webinar tentang masyarakat adat, saya jadi penasaran akan kisah-kisah masyarakat adat di Indonesia yang memperjuangkan hutan dan lingkungan di sekitarnya.

Iseng, karena sudah berlangganan Gramedia Digital (meskipun ada kendala selama beberapa hari), akhirnya saya bertemu dengan buku tipis namun padat berisi ini. Buku yang membahas tentang masyarakat adat di Jambi ini disusun oleh tim Litbang Kompas, dan diterbitkan dalam edisi digital pula pada tahun 2021 lalu. Sehingga saya pikir masih relevan dong ya dengan kondisi kita di tahun 2022 sekarang.

Ikut Merasakan Perjuangan Kelompok Adat Menjaga Hutan di Jambi Melalui Buku

Perjuangan Kelompok Adat Menjaga Hutan di Jambi yang memiliki tebal 51 halaman ini berkisah tentang perjuangan masyarakat adat di jambi yang terancam kehilangan tanah kelahirannya. Peristiwa demi peristiwa yang dituliskan oleh tim Litbang Kompas ini akan membawa kita pada hutan-hutan yang mulai ditebang, digunduli, atau bahkan dibakar dengan sengaja untuk pembukaan lahan.

Padahal kelompok adat tersebut mengandalkan hidup dengan menyelaraskan diri dengan alam dan isinya. Hutan yang selama ini menjadi rumah masyarakat adat terusik dengan kehadiran para pendatang. Ketegangan sosial dan konflik pun tidak dapat dihindari, lalu memuncak antara penduduk lokal dan pendatang. Dalihnya adalah mereka memiliki izin dan hak untuk menggarap lahan.

Sebagaimana yang telah disampaikan dalam lembara pengantar, bahwa sebenarnya kegiatan advokasi pun sudah diarahkan untuk menjembatani kedua pihak dan melindungi masyarakat adat dari keterasingan dan keterusirannya.

Membaca buku ini serasa ikut serta ke dalam kehidupan masyarakat adat di Desa Singkawang yang tengah menggelar ritual besalih. Kepercayaan mereka menumbuhkan harapan bahwa kehidupan di bumi ini akan baik-baik saja selama mereka bisa menjaga hutan yang telah melindungi para manusia juga.

Kita akan melihat dan merasakan berdasarkan penuturan secara tulisan dari tim Litbang Kompas tentang bagaimana perjuangan masyarakat adat untuk mempertahankan wilayahnya. Saya jadi menyadari sepenuhnya ilmu-ilmu modern yang selama ini kita terima, sesungguhnya berasal dari eksperimen di alam terbuka sebagaimana yang dilakukan ratusan tahun lalu oleh para penjaga hutan. Ya, siapa lagi sang penjaga hutan jika bukan masyarakat adat?

Lalu ketika melihat bagaimana Pemerintah maupun perusahaan swasta memperlakukan hutan seperti “lahan aji mumpung” untuk ditukarkan dengan uang atau kekayaan, saya ikut sedih. Coba teman-teman posisikan diri sebagai masyarakat adat yang telah tinggal di sana sejak lahir, tumbuh dan menjadi kebanggaan keluarga. Lalu tiba-tiba rumah induk kita dibabat habis, kita juga dipaksa untuk pindah dari tanah tersebut.

Menyakitkan bukan?

masyarakat adat

Belum lagi dengan dampak lingkungan yang disebabkan oleh pembukaan lahan di hutan itu sendiri. Mungkin saat ini kita tidak akan merasakan dampaknya secara langsung. Kita semua tahu itu. Karena anak dan cucu kitalah yang akan mewarisi semua perbuatan buruk dari manusia-manusia di zaman kita. Kalau kita tidak ikut andil untuk menyuarakan hal itu, lalu bagaimana nasib anak cucu kita kelak?

Akankah kita akan membiarkan bumi menjadi tempat yang tak layak ditinggali lebih cepat dari apa yang dikatakan oleh ilmuwan?

Bersyukur banget hasil reportase serta fakta-fakta ilmiah serta peristiwa yang dialami oleh kelompok adat diabadikan dalam bentuk buku digital seperti ini. Setidaknya anak cucu kita akan tahu bagaimana perjuangan kelompok adat menjaga hutan serta apa saja peran orang-orang seperti saya ini? Apa yang sudah kita lakukan untuk menjaga hutan dan kehidupan di dalamnya?

Yuk baca buku ini, ketahui lebih luas apa saja peran dan perjuangan kelompok adat menjaga hutan selama ini. Jangan sampai berhenti di kamu, setidaknya perjuangan ini akan dibaca oleh banyak orang di luar sana, terlebih bangsa Indonesia sendiri.

Karena dengan mengetahui perjuangan mereka, kita akan tahu seberapa berharganya hutan untuk kita.

Semoga artikel ini bermanfaat ya!

Baca ulasan buku-buku lainnya di sini yuk!