Home » Membunuh Commendatore Jilid 1 by Haruki Murakami

Membunuh Commendatore Jilid 1 by Haruki Murakami

membunuh commendatore

Membunuh Commendatore adalah salah satu judul novel karya Haruki Murakami yang akhir-akhir ini saya baca di tengah kebisingan pekerjaan kantor dan juga rumah tangga. Membunuh Commendatore sendiri ditulis dalam Bahasa Jepang, lalu diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia hingga akhirnya terbit dalam dua jilid. Yes, saking tebelnya kayaknya.

Membaca karya Haruki Murakami selalu membuat saya tertegun, sekaligus belajar banyak hal. Pertama kali membaca karya Haruki adalah novel berjudul Norwegian Wood. Setelah jatuh cinta pada Norwegian Wood, saya pun memutuskan untuk membaca karya Haruki Murakami lainnya, ya Membunuh Commendatore ini salah satunya.

Yaudah yuk kita ngomongin Membunuh Commendatore aja.

Membunuh Commendatore – Idea yang Menjelma

Dikisahkan dalam novel ini, hiduplah seorang pelukis yang menyepi di atas gunung. Alasan kenapa dia menyepi adalah karena istri yang telah bersamanya selama empat tahun belakangan tiba-tiba saja meminta untuk bercerai. Tanpa alasan yang jelas dan menguatkan. Bahkan sang pelukis tak tahu alasannya.

Semakin berpikir, sang pelukis semakin tahu dan merasakan bahwa Yuzu, istrinya dan yang saat ini menjadi mantan istrinya telah menjalin hubungan dengan lelaki lain. Lalu meminta berpisah darinya.

Jelas si pelukis galau dong, ngga salah apa-apa, dengan begitu mudahnya dia “dibuang” begitu saja. Detail yang digambarkan oleh Haruki Murakami seperti biasanya, alurnya lambat, sangat detail namun tidak terasa karena semuanya bisa dinikmati 🙂

Setelah Yuzu mengatakan perpisahan, sang pelukis pun memutuskan untuk tidak tinggal lagi di rumah mereka berdua. Rumah yang selama ini menjadi tempatnya pulang setelah seharian sibuk dengan lukisan. Sang pelukis mengadakan perjalanan bersama mobil tuanya menyusuri jalan-jalan di perkotaan hingga pedesaan Jepang nonstop selama beberapa hari. Ia tak tahu akan kemana dan setelah ini apa yang harus ia lakukan.

Namun dalam perjalanannya tersebut ia memikirkan banyak hal, hingga satu takdir menuntunnya untuk kembali lagi ke Tokyo. Sang pelukis kemudian diizinkan untuk menempati sebuah rumah di daerah pegunungan oleh teman sekelasnya dulu ketika kuliah, keluarga Amada. Keluarga yang cukup terkenal karena lukisan dari Tomohiko Amada, ayah dari teman sang pelukis. Ia adalah pelukis dengan lukisan Jepangnya yang fenomenal.

Di rumah itulah sang pelukis mengalami banyak hal yang mengubah hidupnya.

Salah satunya yakni ketika malam-malam ia seolah dituntun oleh seorang burung hantu di atas loteng untuk menemukan sebuah adikarya yang tersembunyi. Sebuah adikarya milik maestro seni lukis gaya Jepang berjudul Membunuh Commendatore (Killing Commendatore). Dari situlah ia membuka suatu lingkaran aneka peristiwa misterius yang mengguncangkan dunia tempat ia berpijak.

Salah satunya ketika ia bertemu dengan Menshiki, salah seorang penghuni di seberang bukit yang memiliki rumah mewah bak istana. Menshiki memesan sebuah lukisan potret pada sang pelukis. Menshiki juga bersedia membayar mahal lukisan yang ia pesan. Asal sang pelukislah yang mengerjakan.

Namun ada hal yang janggal tentang Pak Menshiki itu sendiri. Sosok Menshiki adalah sosok misterius yang sulit diselami kepribadiannya oleh sang pelukis. Asal tahu saja, sang pelukis memiliki ciri khas dalam setiap lukisan potret yang ia kerjakan. Seolah seseorang yang berada di dalam canvas lukisnya adalah sosok hidup yang penuh cerita.

Hanya sang pelukislah yang mampu melukis seseorang hanya dengan mengobrol dengan modelnya. Ia cukup mengenali apa saja kesukaannya, pekerjaannya, kesehariannya, atau bahkan cita-citanya. Sang pelukis mampu menggambarkan itu semua, sehingga tidak ada seorang pun yang tak terkesan dengan hasil karyanya.

Namun malam-malam yang ia habiskan di rumah Amada, ternyata membawa banyak perubahan dalam dirinya hingga gaya melukisnya. Siapa sangka Commendatore di dalam lukisan sang maestro tersebut “tiba-tiba” hidup dan menegurnya dalam satu kesempatan.

Ini pedang sungguhan. Jika dipakai untuk menebas, darah bisa keluar..

Mampukah sang pelukis menutup kembali lingkaran yang sempat ia buka bersama dengan Menshiki?

Siapakah Commendatore Itu?

membunuh commendatore

Jadi saya sempat dibingungkan dengan sosok Commendatore yang dimaksud oleh Haruki Murakami di sini. Sempat juga “berkonsultasi” ceileh bahasanya- dengan suami saya penggemar novel-novel Jepang. Meskipun beliau juga belum pernah menikmati karya Haruki Murakami.

Commendatore dalam lukisan sang Maestro Amada adalah salah satu sosok yang ternyata digambarkan dalam sebuah cerita opera. Melibatkan tokoh Don Giovanni dan Commendatore atau bisa disebut juga sebagai Komandan/Pimpinan dalam peperangan. Bagaimana opera yang dimaksud, teman-teman bisa baca sendiri di seri Membunuh Commendatore Jilid 1 ya. Intinya, saya pikir Commendatore tersebut adalah sosok hantu yang terperangkap di dalam lukisan.

Siapa sangka “hantu” yang menjelma menjadi Commendatore tersebut telah lama sekali membuntuti sang pelukis. Namun ada kalanya juga pergi menghilang karena untuk menjelma menjadi sesuatu, ia membutuhkan tenaga yang sangat besar.

Namun terkadang saya juga sangsi bahwa Commendatore adalah benar-benar sosok hantu yang menjelma. Bisa jadi sosok tersebut adalah sosok ciptaan dari sang pelukis sendiri. Namun sulit juga untuk membuktikannya. Karena sebagaimana karya Haruki Murakami yang selalu mendetail dan penuh kejutan, tak bisa dalam waktu singkat bisa disimpulkan.

Sayang sekali pertanyaan saya tentang siapa sebenarnya sosok Commendatore ini dan apakah sang pelukis akan membunuh Commendatore nantinya tidak terjawab dalam jilid ini. Beberapa review juga menyebutkan bahwa Membunuh Commendatore akan berlanjut ke jilid II dalam versi terjemahan Bahasa Indonesia. Jadi, mau tidak mau saya penasaran juga ingin mencari lanjutannya di jilid kedua. Nantikan review jilid keduanya ya.

Bagi teman-teman yang penasaran bagaimana affair yang dilakukan Yuzu, bagaimana sang pelukis akhirnya membuka pintunya untuk wanita-wanita lain selain Yuzu, dan bagaimana pertemuan pertamanya dengan sosok Commendatore, yuk intipin selengkapnya dengan membaca buku Membunuh Commendatore karya Haruki Murakami ini.

 

Judul Buku : Membunuh Commendatore Karya Haruki Murakami

Penerjemah : Ribeka Ota

Cetakan Pertama Mei 2021, 507 halaman, Penerbit KPG.